
MultI Proaktif. Com – Medan – Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia ( KB PII ) Sumatera Utara, Irwan Supadli, ST.,M.Kes. menegaskan bahwa semangat umat Muslim atas kehadiran bulan Ramadhan jangan sampai padam. Hal ini disampaikan pada awak media melalui komunikasi di aplikasi whatsaap.
Ramadhan ini adalah bulan yang sangat istimewa dan sangat dirindukan oleh umat Muslim untuk benar – benar memfokuskan diri beribadah kepada Allah. Muslim yang berbahagia dengan kedatangan Ramadhan adalah sebuah Sunnatullah”ungkap Irwan pada awak media.
Dengan mengutip salah satu Hadits Riwayat Nasa’i yang berbunyi,”Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anh beliau berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda:Sungguh telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah swt mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR An-Nasa’i). Irwan menegaskan bahwa kegembiraan menyambut Ramadhan harus digaungkan agar menjadi penyemangat bagi seluruh umat Muslim lainnya.
Menanggapi surat Edaran No.1 Tahun 2024 dari Kementrian Agama tentang pelaksanaan Ramadhan, Irwan menyayangkan himbauan itu karena menurutnya sama artinya dapat memadamkan semangat ibadah Ramadhan itu sendiri.
Liat saja sekarang, malam Ramadhan seharusnya terisi dengan semangat – semangat keislaman. Gaung takbir dan ajakan tarawih yang bergema yang seharusnya menjadi suntikan moral bagi yang melaksanakan Ramadhan itu tidak lagi terdengar. Sepi seperti malam – malam biasanya”jelas Irwan.
Untuk toleransi beragama, seharusnya saat ini umat lain yang tidak melaksanakan Ramadhan lebih memahami bahwa bulan Ramadhan ini adalah saatnya Umat Muslim memiliki hak untuk menyerukan kebebasan menjalankan ibadahnya.
Seharusnya hak – hak Muslim yang harus dilindungi saat ini. Tapi sangat disayangkan pengeras suara tidak boleh lagi ada terdengar kecuali ke dalam. Dimana akhirnya suasana Ramadhan benar – benar hilang esensinya. Dan hal itu sangat disayangkan. Suara adzan, shalawat dan tarawih tidak lagi terdengar sehingga kita kehilangan sebuah motivasi bahwa bulan ini berbeda dari bulan yang lain”paparnya.
Saya mengingatkan jangan pernah memadamkan semangat Ramadhan dengan alasan toleransi beragama. Sejak dulu suasana Ramadhan berlangsung dengan semarak dan sekarang hilang auranya. Jadi saya harap apapun niat ataupun maksud tujuan edaran itu dibuat, mohon ditinjau kembali. Hidupkan kembali semangat Ramdahan, sebarkan dan kumandangkan syiar di bulan suci ini, agar yang lain juga tau, saat ini adalah bulan Ibadahnya umat Islam”tegas Irwan.
( irwansyah putra )