Multi Proaktif.Com.-Medan-.•Polda Sumut menggelar Perayaan Natal dan Tahun 2023 bersama unsur Forkopimdan dan personel bertempat di halaman belakang Mapoldasu, Senin (15/1) malam.
Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 itu pun dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan, Pj Gubernur Sumut Hassanudin dan Dirlantas Poldasu Kombes Muji Ediyanto SH SIK serta para pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Kapoldasu mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2024 kepada seluruh personel Polda Sumut beserta tamu dan undangan yang hadir.
Semoga Perayaan Natal ini membawa suka cita, kedamaian dan kesejahteraan bagi semua,” ujarnya.
Agung mengatakan, Perayaan Natal membawa pesan damai dan kasih yang mencerminkan nilai-nilai kerukunan, harmoni, kepedulian terhadap sesama yang menjadi tema sentral Perayaan Kelahiran Yesus Kristus.
“Pesan damai sering kali mengingatkan kita tentang arti penting perdamaian dalam kehidupan, bukan hanya sebagai ketiadaan konflik fisik tetapi sebagai keadaan hati yang tenang dan relasi harmonis antara individu maupun komunitas,” katanya.
Ketua DPW Partai Perindo Sumatra Utara (Sumut) Rudi Zulham Hasibuan Tegaskan Dirinya Dan Seluruh Strukturnya Solid Untuk Memenangkan Ganjar-Mahfud Di Pilpres 2024
Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) untuk DPRD Sumatera Utara, Rudi Zulham Hasibuan Bersilaturahmi Dan Dengarkan Aspirasi Ratusan Abang Penarik Becak Motor (Betor) Di Kota Medan
“Natal mengajarkan kita untuk merayakan perdamaian, menumbuhkan toleransi dan menghormati keberagaman. Pesan kasih pada natal menekankan pentingnya berbagi cinta dan kebaikan dengan sesama,” terang jenderal bintang dua tersebut.
Agung menambahkan, konteks Perayaan Natal banyak pesan damai dan kasih yang menekankan betapa penting menjaga kedamaian dalam keluarga, komunitas dan dunia pada umumnya.
“Pesan ini juga mengajak untuk merenungkan arti sejati natal memberikan inspirasi dan motivasi bagi setiap individu yang terlepas dari latar belakang keagamaan atau budaya,” pungkasnya.
(Jasrial Husin)
