
Multi Lroaktif. Com – Medan – H.Rudi Suntari S.Ag, MM. yang sebagaimana diketahui oleh warga masyarakat Sumatera Utara terkhusus Medan adalah seorang juru dakwah yang memang sangat mengetahui kondisi jamaah di kota Medan. Kedekatannya dengan masyarakat kota Medan membuatnya dipercaya untuk memimpin tampuk pimpinan DPD LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Kota Medan.
Pendakwah dan sekaligus pemerhati masyarakat itu memiliki pandangan pribadi atas nama – nama yang muncul dan digadang – gadangkan menjadi Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (BacaGubSu) di mana yang pertama ada Incumbent Edi Rahmayadi, yang kedua mantan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023, Musa Rajekshah dan M. Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat sebagai Walikota Medan 2019-2024.
Rudi berpendapat di antara ketiga nama tersebut hanya M. Bobby Afif Nasution yang paling layak dan sangat berpeluang memimpin Provinsi Sumatera Utara ke depan,dengan beberapa alasan logis yang dia paparkan kepada awak media saat lewat wawancara singkat melalui komunikasi whatsaap(Rabu,20/3/24)
Bobby yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Medan tentu dengan kasat mata kita bisa menemukan program pembangunan infrastruktur yang membuat banyak perubahan di kota Medan.Kesabaran dan keramahannya saat mendapat kritikan dan hujatan atas kebijakan – kebijakannya yang dianggap tidak populer, dia hadapi dengan senyuman. Namun manfaatnya masyarakat Kota Medan dapat rasakan sendiri setelah program itu selesai”,papar Rudi.
Pendakwah yang juga Ketua FORPENDASU ( Forum Pesantren dan Dakwah Bersatu Sumatera Utara) ini berkata di bawah kepemimpinan Bobby lah ekonomi kota Medan terselamatkan saat terjadi pandemi Covid 19 dan bahkan di sektor pelaku UMKM semakin menggeliat dan meningkat.
Beberapa program terbaik Bobby seperti setifikasi Koperasi Masjid, normalisasi bantaran sungai sepanjang 64 km yang dampaknya sangat signifikan mengurangi debit banjir, sistem “E-Parking” cukup populer saat ini. Dan juga statment – statment dari Bobby sebagai Walikota yang menindak tegas pelaku kejahatan seperti begal yang meresahkan warga dan juga memerangi premanisme, agar persepsi “Medan Kota Preman” terhapus dari pandangan orang luar Kota Medan”,ungkapnya.
Rudi juga menambahkan sebagai Walikota Medan, Bobby adalah seorang pemimpin yang memiliki dukungan yang besar kepada para bawahannya asal bekerja pada jalurnya sehingga membuat harmonisasi kerja di wilayah Pemerintah Kota Medan sangat bersinergi dan kompak selama kepemimpinan Bobby.
Bobby adalah pemimpin yang berani mengambil resiko dan keputuan terbaik demi kebahagiaan dan kenyamanan masyakat Kota Medan. Hal itu terjadi saat beliau menggelar hiburan rakyat secara terbuka yang bertujuan untuk menghilangkan traumatis dan ketakutan masyarakat Kota Medan setelah dua tahun merasa tercekam akibat hadirnya Covid -19,seakan akan memproklamirkan Kota Medan sudah bebas Covid”lanjut ketua LPM Kota Medan ini.
Saat ditanya kedua nama lain yaitu Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Rudi mengatakan kita sebagai masyarakat bisa memberikan penilaian seperti apa hasil dan kinerja yang signifikan di Provinsi Sumatera Utara selama ke duanya menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara di periode 2018-2023.
Yang disayangkan kemarin kita malah dipertontonkan sebuah perseteruan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang viral di media sosial. Apakah rakyat butuh pemimpin yang seperti itu? Tentunya rakyat dan anda juga wartawan pasti sudah memiliki jawaban atas hal tersebut.Karena itu warga Sumatera Utara bisa melihat siapa yang sudah memiliki karya nyata dan karakter yang layak untuk memimpin Sumut”tegas Rudi.
Bagi kami LPM Kota Medan yang mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Walikota Medan kepada lembaga ini,dukungan itu tak akan mungkin terlupakan. Bobby adalah sosok yang layak untuk Sumut meskipun kota Medan masih membutukan beliau, tapi saya yakin kita di Medan bisa ikhlas melepas pimpinan terbaik Kota Medan untuk memimpin Sumut karena saat ini Provinsi Sumatera Utara membutuhkan polesan tangan Bobby Afif Nasution,MM untuk terciptanya Sumut Berkah. Terima kasih”,tutup Rudi di akhir wawancara.
(Astrada)