UISU akan Terus Berkembang
Multi Proaktif.Com.-Medan– •Hari ini saya sangat termotivasi dan apresiasi yang tinggi kepada DPP, para Komunikator ulung dalam hal ini dibantu sepenuhnya oleh Bapak Yulizar Parlahutan Lubis dan Bapak DR Syarifudin Nurhayat. Karena dalam Tour Komunikasi kita tidak bisa kita mengatakan dengan benar, meskipun kita benar.
Jika kita dipandang orang tidaklah benar, maka di butuhkan seseorang yang mampu melakukan kebenaran itu secara detail, sebab kebenaran itu secara hakiki ada pada orang tersebut. Dengan seorang Komunikator yang mampu untuk meyakinkan itu, maka terbangun lah image yang positif. Hal tersebut diungkapkan Ketua IKA FAI yang juga Pengacara Kondang DR H Razman Arif Nasution SH. S.Ag. MA. (Ph.D) saat acara Pelantikan IKA FAI UISU di Universitas UISU, Sabtu (2/12/2023)
Lanjut Razman saya bercerita sedikit pada masa UISU tahun 1990, ketika saya awal masuk di Kampus UISU, beserta sahabat-sahabat saya satu Lesting, jadi apapun semua cerita ini, bahwa FAI (Fakultas Agama Islam Red-)
mempunyai peran yang sangat besar. Pada setiap konflik manusia dan manusia tersebut masih memikirkan dunia, dan akan bisa meramu batinnya, maka kekosongan batinnya itu harus di masukin dengan Agama, maka orang yang mampu menembus itu adalah, orang-orang yang punya Knowledge tentang dengan Agama dan pendekatan Ukuwah Islamiyah. Dan para senior saya, tidak mungkin saya melupakannya.
Dan saya di UISU mempunyai 4 orang Bapak Angkat dan 1 ibu Angkat (Bahrum Djamil, Adnan Bernawi, Sariani AS, Rivai Abdul Manaf Nasution, dan Sabaruddin Ahmad Red-). Dan kenapa saya secara pribadi harus mencari Ibu dan Bapak angkat, karena secara Pribadi hidup saya diangkat secara bermartabat, karena saya pada waktu jual Koran dan sambil jalan kaki. Modal saya pada saat itu hanya sekedar Beasiswa Supersemar selama 3 tahun yang ditandatangani Soeharto dan saat itu saya terlambat 3 bulan, dan saya tidak masuk IAIN, akhirnya saya memutuskan masuk UISU.
Razman mengatakan bahwa kemarin pada saat acara menunggu jenazahnya Bapak Almarhum Kodrat Shah, saya ketemu dengan Ketua STIKP Pak Sakhyan Asmara, ditanya beliau apakah bisa membantu untuk bisa menjadi Dosen Komunikasi di STIK’P, sepanjang orang masih membutuhkan ilmu dari saya, kenapa tidak (Why Not Red-), karena saya juga mantan Jurnalis selama 12 tahun, jadi nyambung ngajar di STIK’P. Tapi saya bisa hanya secara berkala, selebihnya kan bisa pengajaran secara Daring. Terus terang bahwa Bang Sakhyan Asmara itu merupakan guru saya, beliau adalah seorang Komunikator yang unggul dan baik. Dan Bang Sakhyan itu membangun Komunikasi dengan mahasiswa dan masyarakat sangat bagus.
(Fajar Trihatya)