
Multi Proaktif. Com – Deliserdang – Sadis perlakuan oknum guru di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara hingga dugaan melakukan pelecehan terhadap siswinya sendiri.
Cerita panjang lebar dengan sejumlah wartawan, Kamis (19/6/2025) sore di Lubukpakam, Anggi salah seorang pengurus organisasi Pormapel di Kabupaten Deliserdang, kasus dugaan pelecehan itu sangat memalukan dan menyakitkan.
Anggi meminta aparat penegak hukum mengusut dan memberikan sangsi yang seberat-beratnya sesuai dengan kebejatannya.
Menurut Anggi, seorang guru harusnya melindungi dan mengayomi muridnya, bukan malah sebaliknya melakukan pelecehan.
Guru itu wajib melindungi muridnya dan memiliki moralitas yang baik agar dapat menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya dan membantu mereka mengembangkan karakter yang positif. Bukan sebaliknya, tak bermoral dan merusak masa depan siswinya.
Perbuatan oknum guru olahraga itu tidak bisa dibiarkan dan dianggap sepele. Karena kasus tersebut adalah permasalahan anak dibawah umur harusnya dilindungi maupun diberikan pendidikan bukan dijadikan pelepas hawa nafsu oleh gurunya.
Berkembang desas desusnya, dengan adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru kepada siswinya, beberapa oknum guru lainnya ikut-ikutan mengintimidasi siswi tersebut dan keluarganya.
Dijelaskan Anggi, dalam UU Perlindungan Anak, atau Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, mengatur hak-hak anak dan kewajiban negara, pemerintah, masyarakat, dan orang tua dalam melindungi anak. UU ini bertujuan untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak-haknya dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Dan ada juga ancaman pidana dalam UU Perlindungan Anak, terutama pasal-pasal pelecehan seksual dan kekerasan seksual (UU Perlindungan Anak mengistilahkan “melakukan kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan), dimana ancaman pidana minimal dan ancaman pidana maksimalnya semuanya sama, baik pelecehan maupun kekerasan seksual (perkosaan) apakah juga ada dugaan guru-guru di Kecamatan Beringin ini sebahat melindungi pelaku, jika memang dugaan intimidasi oknum ASN kepada keluarga korban termasuk ranah pidana. Aparat penegak hukum harus memproses oknum guru yang diduga mengintimidasi anak maupun keluarga korban,“ kata Anggi (Tom)