Multi Proaktif.Com – Deliserdang – Nama Arist Merdeka Siarait tentu tidak asing terdengar di seluruh jagat raya Indoensia.
Pria kelahiran Pematang Siantar, 17 Agustus 1960, adalah seorang aktivis yang sejak lama memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang mendapat ketidakadilan.
Arist Merdeka Sirait juga merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) sejak 2010, setelah menggantikan Seto Mulyadi. Sebelum itu, ia menjabat sebagai Sekjen Komnas PA selama 12 tahun sejak 1998.
Arist mengawali kariernya sebagai aktivis yang aktif di sejumlah LSM dan organisasi buruh. Sempat menjadi aktivis buruh anak di awal 1980-an, hingga beberapa tahun berikutnya membentuk yayasan untuk perlindungan terhadap buruh.
Pada tahun 1987, ia mendirikan Kompak atau Yayasan Komite Pendidikan Anak, yang bertugas memberikan pendidikan untuk buruh anak.
Lalu di tahun 1998, Arist bersama sejumlah aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA.
Sejumlah kasus yang berkaitan dengan perlindungan anak di Jakarta sampai ke pelosok Kabupaten/Kota ditangani dengan baik oleh Arist. Namun, perjuangan dirinya untuk membela anak-anak Indonesia harus terhenti. Karena, tokoh pejuang perlindungan anak itu kini telah wafat.
Arist Merdeka Sirait menghembuskan nafas terkahir pada Sabtu 26 Agustus 2023 pukul 08.30 WIB, setelah sebelumnya dirawat karena sakit di RS Polri, Kramat Jati.
Tentu, kepergian Arist Merdeka Sirait menyisakan duka mendalam bagi keluarga almarhum dan keluarga besar Komnas PA.
Saya mendapat kabar bapak Arist Merdeka Sirat meninggal tadi pagi. Wafatnya beliau menjadi duka mendalam,” ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara Junaidi Malik, Sabtu (26/8).
Menurut Junaidi, Arist adalah sosok pribadi yang konsisten dalam memperjuangkan hak anak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Deliserdang.
Beliau layak disematkan sebagai bapak anak-anak Indoesia. Karena, dalam memperjuangkan pemenuhan hak dan perlindungan anak dedikasi beliau sangat tinggi. Bagi dia, tidak ada toleransi kasus kejahatan seksual yang dialami anak,” kenang Junaidi sambil mengusap tetesan air yang jatuh dari sudut matanya.
Atas nama keluarga besar LPA Kabupaten Deliserdang, Junaidi menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Arist Merdeka Sirait.
Selamat jalan panutan kami, terimakasih atas ketulusan hati dan dedikasi pak ketum untuk melindungi anak Indonesia. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan,” pungkas Junaidi. (Tom)