Multi Proaktif.Com – Medan – Hujan deras melanda Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) sejak sore hari. Sejumlah titik lokasi dilaporkan terendam banjir.
Untuk saat ini terjadi genangan di beberapa kawasan. Tadi hujan deras mulai sekitar pukul 18.00 WIB. Ini ada beberapa (kendaraan) warga yang terkena mogok dan dievakuasi, bahkan air masuk kerumah kami dengan ketingian kurang lebih satu meter, ” ucap Nano warga Sunggal, Minggu (3/9/2023).
Nano mengatakan masih melakukan pemantauan terkait lokasi yang terendam banjir. Ketinggian air ada yang mencapai 100 cm di kelurahan Tanjung Rejo.
Kami warga disini masih melakukan pemantauan prihal dengan rawan banjir di Kota Medan, khususnya di Kampung kami ini bang.” terang Nano.
Pantauwan wartawan terlihat di beberapa titik lokasi terdampak banjir sebagai berikut :
1. Di Kampung Aur, Jalan Letjen Suprapto tergenang air dengan ketinggian 20-40 cm. Warga sekitar masih bertahan di rumah masing-masing.
2. Di Jalan Gatot Subroto, lebih tepatnya di kawasan Carrefour, tergenang air dengan ketinggian 50 cm.
3. Di Jalan Dr Mansyur, tepatnya di depan RS USU, tergenang air dengan ketinggian 20-60 cm.
4. Di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Sunggal, tergenang air setinggi 50-100 cm. Ada sejumlah warga yang dievakuasi karena terjebak banjir.
5. Di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Medan Baru tergenang air setinggi 20 cm. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.
6. Di Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang tergenang air setinggi 80 cm. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.
7. Di Jalan Abadi, Kecamatan Medan Sunggal tergenang air hingga 100 cm. Saat ini ada beberapa warga yang dievakuasi karena terjebak banjir.
Harapan warga kepada pemerintah daerah secepatnya dapat mengatasi permasalahan banjir yang melanda kota medan
BACA JUGA : Acara Pembagian Hadiah Pemenang Lomba HUT RI Ke-78 di Lingkungan 01 Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal di Hadiri Aidil Anhar Sebagai Tokoh Masyarakat Setempat
” Sekiranya pemerintah daerah secepatnya dapat mengatasi banjir ini, kasihanila kami, untuk mencari nafkah buat kebetuhan sehari hari saja, kami sudah mau mampus. Ditambah lagi dengan datangnya musibah banjir ini masuk kerumah kami, sementara bos bos itu merasa tidak perduli dengan masyarakatnya. Tolongla, heii kalian kami minta agar perduli sikit pada kami masyarakat kecil ini.” Kesal nano ( Ril )