Skip to content
Multiproaktif.com

Multiproaktif.com

The Way Of Solution

  • LOGIN
  • BERANDA
  • Headline
    • Internasional
    • Nasional
    • Sumut
      • MEDAN
      • LANGKAT
      • DELI SERDANG
  • Metro
    • Kriminal
    • Hukum
    • Politik
  • Ekonomi
  • Dunia Usaha
  • Kesehatan
  • Sosial Budaya
  • Lifestyle
    • Hiburan
    • Pariwisata
  • Olahraga
  • Home
  • KESEHATAN
  • Kemenkes Konfirmasi satu Kasus Baru Cacar Monyet

Kemenkes Konfirmasi satu Kasus Baru Cacar Monyet

Loading

Multi Proaktif.Com -Jakarta- •Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu warga Indonesia terpapar Monkeyfox atau cacar monyet.

“Belum lama ini, kemarin kita mendapat laporan satu kasus lagi terkonfirmasi,” kata Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati dalam siniar “Sosialisasi Kewaspadan Monkeyfox” di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan temuan kasus cacar monyet itu dilaporkan pada 14 Oktober 2023. Pasien tersebut terkonfirmasi setelah melalui serangkaian tes dan disebut merupakan warga DKI Jakarta.

Dengan temuan kasus baru tersebut, maka saat ini terdapat dua kasus cacar monyet di Indonesia setelah pertama kali ditemukan pada 20 Agustus 2022.

“Sehingga sampai saat ini kita mempunyai dua kasus terkonfirmasi yang kebetulan keduanya ada di Jakarta,” kata dia.
Ia menjelaskan kasus cacar monyet yang ditemukan di Indonesia umumnya merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri.

BERITA LAINNYA:  Penyuluhan Stunting di Desa Penara Kebun Tanjungmorawa

Mereka yang terpapar umumnya mengalami gejala-gejala tertentu, seperti demam akut lebih dari 38,5 derajat Celsius disertai sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan ruam pada kulit.

“Hal itu yang menyebabkan risiko importasi ke Indonesia cukup tinggi”, ujarnya.

Secara umum, jumlah kasus terkonfimasi cacar monyet di seluruh dunia mencapai 90.618 kasus dengan angka kematian mencapai 517 kasus dari 115 negara.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak melaporkan temuan kasus, sedangkan di Asia temuan kasus paling banyak didominasi Cina, Thailand, dan Jepang. (An/Red)

Post navigation

Previous Mengenal Pantai Sorake, Surga Selancar Kelas Dunia di Pulau Nias
Next Pakar gizi sebut Makan ikan 100 gram per-hari untuk Kesehatan jantung

Berita Terbaru

Rencana Aksi Deliserdang Eliminasi TBC Tahun 2029

Rencana Aksi Deliserdang Eliminasi TBC Tahun 2029

Agustus 13, 2024
dr Aci Resmikan Rumah Sehat Di Batangkuis

dr Aci Resmikan Rumah Sehat Di Batangkuis

Juli 17, 2024
Sekda Langkat Amril Pimpin Apel Gabungan Pemerintah Kabupaten Langkat

Sekda Langkat Amril Pimpin Apel Gabungan Pemerintah Kabupaten Langkat

Juli 2, 2024

BERITA TERKINI

Polres Langkat Berikan Surprise Dalam Peringatan HUT Korps Marinir ke-80

Polres Langkat Berikan Surprise Dalam Peringatan HUT Korps Marinir ke-80

November 15, 2025
Deliserdang Raih Penghargaan Daerah Berkinerja Baik Pencegahan Stunting

Deliserdang Raih Penghargaan Daerah Berkinerja Baik Pencegahan Stunting

November 15, 2025
Pemkab Deliserdang Dan Pertamina Perketat Penyaluran LPG 3 Kg

Pemkab Deliserdang Dan Pertamina Perketat Penyaluran LPG 3 Kg

November 15, 2025
Pemerintah Desa Ujung Serdang Salurkan BLT DD Kepada 53 KPM

Pemerintah Desa Ujung Serdang Salurkan BLT DD Kepada 53 KPM

November 15, 2025
Peserta Pelatihan Di BLK Deliserdang Harus Jadi Entrepreneur Baru

Peserta Pelatihan Di BLK Deliserdang Harus Jadi Entrepreneur Baru

November 15, 2025
Pengelolaan Arsip Dukung Reformasi Birokrasi Dan Pelayanan Publik

Pengelolaan Arsip Dukung Reformasi Birokrasi Dan Pelayanan Publik

November 15, 2025
Pemkab Deliserdang Targetkan Nilai MCP 95

Pemkab Deliserdang Targetkan Nilai MCP 95

November 15, 2025
Kunker Ke Batangkuis, Bupati: Pas Jempol Sudah Optimal

Kunker Ke Batangkuis, Bupati: Pas Jempol Sudah Optimal

November 15, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Masuk/Login
Copyright © 2024 | DarkNews by AF themes.