JAKARTA, MULTIPROAKTIF.COM — Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menganggap terdegrasasinya Persipura Jayapura ke Liga 2 sudah sesuai dengan aturan kompetisi. Menurutnya, jika tidak ingin turun kasta, Persipura seharusnya tampil lebih garang di Liga 1 musim lalu.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga mengungkit keputusan Persipura yang tidak hadir dalam laga melawan Madura United di BRI Liga 1 2021/2022. Alhasil, tim berjuluk Mutiara Hitam itu dijatuhi sanksi pengurangan 3 poin dan denda Rp1 miliar.
“Kenapa tidak dari awal Persipura memacu agar berada di atas? Jadi kembali kami nilai Komdis PSSI keputusannya sudah tepat dikurangi 3 poin tepat sekali itu dan 1 miliar. Komdis pasti sudah melihatlah kan itu sudah adil sekali,” Mochamad Iriawan dalam acara HUT PSSI ke-92 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Turun kastanya Liga 2 memang menuai perbincangan hangat. Ada segelintir orang merasa tidak puas bahkan menduga terjadi kecurangan yang merugikan tim berjuluk Mutiara Hitam.
Alhasil, belum lama ini PSSI, Persib Bandung, Barito Putera, dan pemain Persib David da Silva digugat. Gugatan tersebut dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan tersebut terdaftar pada 14 April 2022 dengan nomor 211/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst. Berdasarkan keterangan dari laman resmi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, penggugatnya ada empat orang, yaitu Emilianus Tikuk, Yan Piet Sada, Yulianus Dwaa, serta Paul Finsen Mayor.
Menanggapi hal itu, PSSI bakal menghormati proses hukum yang berjalan. Namun, banyak yang menilai gugatan tersebut salah alamat mengingat bukan ranah olahraga.
“Ini negara demokrasi dan kami persilakan saja kalau mau mengajukan hukum dan lain sebagainya. Tetapi ingat mereka bukan klub dan kami serahkan ke proses hukum ya,” terang Iriawan.
“Kami akan ikuti dan hormati apa yang disampaikan segelintir orang dari Persipura, manajemen juga menyampaikan bahwa mereka tak ikut campur dan hanya beberapa orang yang mengajukan untuk menuntut itu,” pungkasnya. (*)