
Multi Proaktif. Com – Medan – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi kepada para pemangku kebijakan dan petani dalam mendukung sektor pertanian. Ia menyebut, potensi Sumut sangat strategis untuk pengembangan pertanian.
Mentan akan melakukan akselerasi tanam dengan memberikan berbagai bantuan seperti benih gratis, bibit gratis, alat mesin pertanian gratis, dan tambahan bantuan lainnya.
Hal ini disampaikan kepada awak media pada acara Bimtek Pertanian dan Penyuluhan Petani Sumatera Utara dengan tajuk ” Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di Lapangan Benteng Medan, Sumatera Utara. (5/2/24)
Sumatera ini strategis karena dekat dengan Singapura dan Malaysia. Kita bisa menggantikan posisi Thailand dan negara lain untuk menyuplai pangan ke Singapura dan Australia,” ungkap Amran.
Amran menekankan, petani pemuda memiliki peran kunci dalam memaksimalkan potensi subur lahan di Sumatera. Ia juga mengumumkan arahan dari Presiden yang mengalokasikan bantuan sebesar 14 triliun untuk produksi pupuk bersubsidi.
Selain itu, bantuan berupa 4 juta hektar untuk seluruh Indonesia, termasuk 2 juta hektar untuk tanam jagung dan 2 juta hektar untuk tanam padi, akan diberikan secara gratis. Tujuannya adalah untuk mendorong semangat berproduksi para petani.
Khusus Sumatera, kita memiliki target ambisius untuk menjadi peringkat kedua dalam produksi jagung di Indonesia. Ini bukan hanya mimpi, tapi target yang bisa kita capai dengan kerja keras bersama,” tambahnya.
Mentan mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga produk pertanian. Ia menegaskan bahwa impor harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh merugikan petani lokal. Harga yang stabil dan menguntungkan adalah kunci keberlanjutan produksi pertanian.
Dalam upayanya memajukan sektor pertanian, Mentan Amran Sulaiman menyampaikan bahwa diskusi telah dilakukan di Sumatera Utara terkait tanaman bawang merah. Pihaknya juga telah mengirim traktor sebagai dukungan. Mentan menekankan bahwa isu pertanian bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk dikerjakan bersama-sama.
Jangan dipolitisasi, pertanian bukan untuk diperdebatkan tapi untuk dikerjakan. Ini adalah masa depan bangsa, dan masa depan bukan hanya hari ini. Kita harus siap hadapi tantangan ketahanan pangan yang identik dengan ketahanan negara,” pungkas Mentan.
(irwansyahputra)