
Multi Proaktif. Com – Medan, – Pelatih Team Amartha HangTuah Jakarta ,Andi Supriadi Saputra bersama Kapten Team Fisyaiful Amir menyampaikan ulasan mereka dalam Konrefensi Pers setelah pertandingan berlangsung di ruangan Konferensi Pers Gedung Serbaguna Unimed.
Dalam pertandingan tandang melawan Rajawali Medan ,dimana kami mengalami kekalahan menjadikan kami banyak belajar pada game hari ini. Kami juga kekurangan satu pemain impor hari ini,yang biasa bermain tiga pemain impor hanya bermain dua sebab terkena sangsi pada pertandingan sebelumnya”, papar Andi.
Jadi kami memaksimalkan yang ada bersama pemain lokal yang ada dan ini hasilnya. Tapi ini jadi evaluasi buat kami semua dan saya tetap mengapresiasi untuk kerja keras anak – anak pada game malam ini ” lanjutnya.
Saat ditanya tentang kegagalan eksekusi penalti berulang – ulang dalam quarter pertama, Andi mengatakan bahwa kurangnya komunikasi menjadi salah satu penyebabnya.
Quarter kedua team sempat leading dan akhirnya kehilangan konsistensi permainan pada quarter ketiga sehingga kehilangan 13 point. Meskipun kita leading di quarter ke empat hanya tidak bisa mengambil kemenangan. Evaluasi malam ini yang utama adalah Free Throw , dimana Free Throw kita adalah 31/12 , yang artinya dari 31 percobaan hanya masuk 12 ” tambahnya.
Saat ditanya tentang regulasi home away yang diberlakukan IBL saat ini, dia mengatakan bahwa ini adalah hal yang sangat menarik bagi mereka.
Musim ini musim yang menarik, dimana biasanya satu seri kita bisa main 3 game. Tapi sekarang kita pegi H-2 baru satu game terus H+1 atau H+2 kita kembali dan harus berangkat lagi. Jika hal ini dilanjutkan akan menjadi konsistensi dari IBL itu sendiri dan bagi team harus bersikap judgement cepat saja agar terbiasa hal – hal seperti ini” kata Andi.
Kapten Amartha Hangtuah Jakarta Fisyaiful Amir mengatakan bahwa ini menambah antusias bagi para pemain dengan regulasi yang baru ini.
Sebenarnya dari dulu sudah berbeda di tiap kotanya namun sekarang kita bermain Home Away di kota tuan rumah. Jadi kita bisa bermain di Medan, Bali dan lainnya. Mungkin dengan ini antusias dan industri basket Indonesia akan lebih maju, seperti kita belajar dari Basket di Jepang atau Amerika. Jika memang itu bagus kenapa tidak kita coba ” jawab Syaiful Amir.
(irwansyah putra)