![]()
Multi Proaktif – Deliserdang – Seorang pria bernama Frengki Sanjaya berusia 40 tahun ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, di Jalan Sederhana, Dusun XI Bakung, Gang Bakung 32, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara Senin dini hari 8 Desember 2025. Peristiwa itu membuat warga sekitar geger dan mengundang perhatian banyak pihak.
Peristiwa tragis tersebut pertama kali diketahui oleh anak kandung korban Al Ghifari Sanjaya yang baru berusia 9 tahun. Sekitar pukul dua dini hari Al Ghifari terbangun dan mencari ayahnya. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati sang ayah sudah tergantung di pintu kamar mandi. Bocah itu kemudian berlari meminta bantuan kepada tetangga yang juga kerabat dekat keluarga Sukardi berusia 60 tahun.
Petugas Polsek Medan Tembung langsung turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan para saksi. Tim INAFIS Polrestabes Medan turut melakukan pemeriksaan terhadap jenazah dan memastikan tidak ditemukan tanda kekerasan. Korban dinyatakan meninggal murni akibat gantung diri.
Informasi yang dihimpun menyebutkan korban sempat merekam video sebelum mengakhiri hidupnya. Video itu ditujukan kepada istrinya yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Singapura. Diduga kuat korban merasa kecewa karena tidak mendapat respons dari sang istri setiap kali menghubungi melalui telepon maupun pesan WhatsApp.
Ketidaksetujuannya atas rencana istrinya kembali bekerja ke luar negeri juga disebut menjadi pemicu tindakan nekat tersebut.
Kepala Desa Sambirejo Timur Mhd Arifin bersama perangkat desa dan warga membantu menurunkan tubuh korban dan memindahkannya ke rumah orang tua korban yang berada bersebelahan.
Jenazah kemudian diperiksa kembali oleh Tim INAFIS dan disemayamkan di rumah duka. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan memilih untuk segera memakamkan korban.
Camat Percut Seituan A Fitriyan Syukri SSTP MSi dan Sekcam Andriani Zahara Nasution SAg turut memantau langsung penanganan kasus tersebut di lokasi.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar serta menjadi pengingat bahwa tekanan masalah keluarga kerap memicu tindakan nekat bila tak ada penyelesaian. (Tom)
