Multi Proaktif.Com -Medan- •Tuan Guru Batak Syekh Haji Dr Sabban El-Rahmany Rajagukguk, MA mengatakan, jadikan kontestasi politik mendatang, sebagai ajang penguatan silaturahmi Kebangsaan antar seluruh elemen anak bangsa.
Hal ini disampaikan TGB (sapaan akrabnya) kepada media di sela-sela kegiatan.
Menurut Tuan Guru Batak, keanekaragaman bangsa ini harus dijaga keutuhannya, dan jangan di pecah belah oleh berbagai kepentingan.
“Maka tugas kami sebagai ulama menjaga keutuhan bangsa yang besar ini, jangan sampai terjadi perpecahan disebabkan karena perbedaan politik dan berbeda pilihan, berbeda itu pilihan dan harus dihormati, itulah sejatinya demokrasi yang indah, berbeda namun tidak berpecah,”ujar TGB, Selasa (7/11/2023).
Lebih jauh disampaikan oleh Mursyid thoriqah ini, bahwa keberagaman bangsa Indonesia merupakan warisan yang tidak terhingga dipersembahkan para founding father bangsa ini, untuk itu ini harus dirawat secara baik.
Baru-baru ini, Tuan Guru Batak menerima silaturrahmi Mantan Gubernur DKI yang juga Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan di pondok persulukan. Pada kesempatan itu, Tuan Guru Batak sangat menyambut baik kedatangan Anies dan menegaskan posisi pondok persulukan sebagai rumah kerukunan dan rumah persaudaraan.
“Prinsipnya siapapun tokoh yang datang akan kami terima dan didoakan. Dan itu wasiat dari Tuan Guru sebelumnya. Siapapun yang terpilih, itu sudah ditakdirkan di lauhmahfuz, tugas kita menjaga dan mendoakan agar bangsa ini tetap rukun dan damai,”ujar alumni Doktor Komunikasi pertama UIN SU ini tegas.
Bagi TGB, siapapun yang berkunjung bersilaturahmi ke Pondok, dengan sangat senang hati diterima, sebagai saudara sebangsa, tanpa melihat latar belakang politik, warna kulit, agama dan status sosial.
“Pondok kami sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin merajut silaturahmi, bagi kami nilai kerukunan itu jauh lebih penting dari urusan politik dan sebagainya, sebab merawat kerukunan dalam dimensi Kebangsaan itu lebih terhormat dan sangat dianjurkan dalam agama,”ucap TGB yang juga dikenal sebagai ulama sufi perekat bangsa. (Jasrial Husin)