
Multi Proaktif. Com – Medan, – Kasus MSF,16 Siswi SMA Negeri 8 Sumatera Utara yang tinggal kelas dengan dugaan disebabkan oleh sentimen Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Sumut, Dra. Rosmaida Asiana Purba,M.Si. masih terus bergulir. Ayah MSF, Choky Indra Simanjuntak, 57 menegaskan membantah klarifikasi Kepala Sekolah yang beredar di media dalam Konferensi Pers di sekolah pada Senin (24/6/24).
Kalau masalah kehadiran anak saya, saya pikir itu dikarang sendiri oleh dia (Kep.Sek. SMA 8 red.). Kalau memang benar pasti sudah ada surat panggilan ke saya. Apa yang dia bilang ada memanggil saya sebanyak empat kali, itu tidak benar.Cuma satu anak saya dipanggil pada tanggal 10 Juni, itupun hanya menanyakan tentang kenapa saya tidak hadir di sekolah”,ungkap Choky saya ditemui di Rumah Nalar Prabowo Sumut Jalan Sei Serayu Medan (26/6/24).
MSF sendiri membenarkan apa yang di sampaikan oleh ayahnya. “Saya pernah dipanggil Kepsek Ke ruangannya dan kebetulan saya mau bayar uang sekolah, tapi uang sekolah saya tidak bisa di bayarkan sebab ayah saya harus hadir di sekolah untuk klarifikasi. Ada bukti surat panggilan klarifikasi tersebut untuk ayah saya”jelas MSF.
Saat ditanya tentang sebegitu banyak ketidak hadiran MSF mengatakan salah satu alasannya yaitu tekanan terhadap pertanyaan Kepala Sekolah tentang kehadiran ayahnya untuk klarifikasi laporan yang dibuat.
Saya tidak mau datang ke sekolah sebab saya harus mengklarifikasi kasus yang saya laporkan tentang pungli itu. Lah dia siapa, terlapor. Kenapa saya yang harus klarifikasi?”,lanjut Choky.
Jadi harapan saya agar itu Kepala Sekolah SMA Negeri 8 dapat dicopot saja dari jabatannya karena menurut saya dia menyalah gunakan jabatannya. Dan juga saya berharap hak anak saya dikembalikan di SMA Negeri 8. Dan saya tidak mau anak saya dipindah pindahkan, karena anak saya tidak bersalah”,tegas Choky.
Sementara itu Wakil Direktur Rumah Nalar Prabowo, Zawil Huda Mustaid,SE.,MM., membenarkan kedatangan Choky untuk mengantarkan laporan dan bukti – bukti dugaan pungli di SMA Negeri 8.
Hari ini saudara Choky melapor ke Rumah Nalar Prabowo yang didirikan oleh Jubir Prabowo Dahnil Azhar Simanjuntak tentang adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh Oknum Kepal a Sekolah SMA Negeri 8. Dan secara kebetulan kita disini membuka posko pengaduan pungli sekolah – seola yang ada di Sumatera Utara , jadi laporan itu akan kita terima dan nanti akan kita proses.”,kata Zawil.
Tindakan awal kita akan menindak lanjuti ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara agar dapat diselesaikan dengan baik masalahnya. Jika memang tidak bisa selesai, kita akan melaporkan ke Polda Sumut dan saudara Choky akan di dampingi advocat dari Rumah Nalar Prabowo Sumut dan jika tidak tuntas maka kita akan naik ke Pusat melalui Juru Bicara Pak Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak”,lanjutnya.
Saat ditanya tentang isu tinggal kelas anaknya Choky, Zawil berkata nanti akan diselidiki dan terlusuri lebih dalam akan isu tinggal kelasnya MSF dengan dugaan sentimen atas laporan dari Choky selaku ayahnya MSF atas tuduhan pungli Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Sumut.
Di sini kami jelaskan lagi bahwa Rumah Nalar Prabowo terbuka bagi siapapun yang ingin melapor tentang adanya dugaan pungli di sekolah,kita akan terima dan siap kawal. Kita apresiasi orang – orang seperti pak Choky yang berani menyampaikan dengan lantang bahwa ada kasus pungli itu, kami juga mendorong semua masyarakat untuk jangan takut untuk melapor ke Rumah Nalar Prabowo”,tegas Zawil di akhir wawancara.
(irwansyah putra)