
Multi Proaktif. Com – Deliserdang – Setelah lebih dari dua tahun hidup dalam ketidakpastian, ratusan siswa dan guru SMP Negeri 2 Galang akhirnya bisa menggelar upacara bendera perdana di halaman sekolah mereka sendiri, Senin (21/7/2025). Langit pagi itu cerah, seakan ikut menyambut senyum haru yang merekah di wajah para pelajar yang sekian lama menanti hari ini datang.
Suasana khidmat terasa kuat. Barisan siswa berdiri tegap, mata menatap ke tiang bendera, sementara lagu Indonesia Raya berkumandang mengiringi pengibaran Sang Merah Putih. Bukan sekadar upacara rutin, pagi itu adalah simbol kemenangan atas perjuangan, kesabaran dan harapan.
Bertindak sebagai pembina upacara, Nazariah SPd menyampaikan amanat dengan suara bergetar penuh emosi. Ia mengajak seluruh peserta didik dan guru untuk bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat yang kini mereka rasakan.
Kita harus bersyukur karena sudah bisa sekolah pagi. Jadi, mulai sekarang harus semangat untuk sekolah dan meraih cita-cita,” ucapnya tulus, yang langsung disambut tepuk tangan dan sorak kecil dari siswa.
Nazariah juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, Bupati Deliserdang, H Asri Luddin Tambunan, Wakil Bupati Lom Lom Suwondo, kepala Dinas Pendidikan dan semua pihak yang telah ikut berjuang agar siswa SMPN 2 Galang bisa kembali belajar dengan tenang di pagi hari.
Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Yudy Hilmawan SE MM, yang menyampaikan bahwa dimulainya kegiatan belajar pagi ini merupakan hasil dari kesepakatan bersama antara SMPN 2 Galang dan Al Jam’iyatul Washliyah, yang sebelumnya dimediasi oleh Gubernur Bobby Nasution bersama Bupati Deliserdang.
Mulai hari ini, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di pagi hari secara bersama-sama. Ini merupakan hari pertama SMPN 2 Galang kembali menggelar pembelajaran setelah sebelumnya menghadapi berbagai kendala,” ungkap Yudy.
Ia juga memastikan bahwa seluruh murid hadir dan mengikuti pembelajaran dengan antusias. “Sebanyak 241 siswa dari kelas VII, VIII, dan IX mengikuti proses belajar hari ini. Ini menjadi harapan besar bagi para orang tua dan masyarakat yang selama ini mendambakan kepastian,” tambahnya.
Namun, dalam pantauan di lapangan, belum tampak kehadiran siswa maupun guru dari pihak Al Washliyah, meskipun secara prinsip telah disepakati bahwa kedua pihak akan menjalankan kegiatan belajar di pagi hari secara berdampingan. Di area sekolah terlihat adanya pembatas sederhana yang memisahkan antara ruang lingkup SMPN 2 Galang dan pihak Al Washliyah.
Meski begitu, pelaksanaan upacara dan pembelajaran tetap berlangsung tertib, damai, dan penuh semangat. Para siswa tampak begitu menikmati suasana sekolah yang kembali hidup setelah sekian lama dilanda kebuntuan.
Bagi masyarakat Galang, pagi itu bukan hanya soal kembali ke sekolah. Ia adalah momen pemulihan, titik balik dari luka panjang, dan harapan baru bagi masa depan pendidikan di Kecamatan Galang.
Mereka berharap tidak ada lagi polemik di kemudian hari, dan bahwa langkah hari ini akan menjadi awal yang kokoh untuk menciptakan ruang belajar yang damai, adil, dan mencerdaskan anak-anak bangsa. (Tom/rel)