Skip to content
Multiproaktif.com

Multiproaktif.com

The Way Of Solution

  • LOGIN
  • BERANDA
  • Headline
    • Internasional
    • Nasional
    • Sumut
      • MEDAN
      • LANGKAT
      • DELI SERDANG
  • Metro
    • Kriminal
    • Hukum
    • Politik
  • Ekonomi
  • Dunia Usaha
  • Kesehatan
  • Sosial Budaya
  • Lifestyle
    • Hiburan
    • Pariwisata
  • Olahraga
  • Home
  • KRIMINALITAS
  • Tutupi Penyiksaan Terhadap Fikry, Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi Disebut Beri Keterangan Palsu ke Komnas HAM

Tutupi Penyiksaan Terhadap Fikry, Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi Disebut Beri Keterangan Palsu ke Komnas HAM

Loading

JAKARTA, MULTIPROAKTIF.COM — Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi disebut sempat berupaya mengelabui Komnas HAM guna menutupi dugaan penyiksaan terhadap Muhammad Fikry dan tiga rekannya yang dituduh melakukan pembegalan.

“Untuk menutupi alibi bahwa tidak terjadi penyiksaan, itu memberikan keterangan yang tidak benar kepada Komnas HAM. Syukur Alhamdulillah, Komnas HAM mencari yang lain, mendapatkan keterangan tersebut. Dan ini menjadi pokok keyakinan kami kenapa penyiksaan itu terjadi,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Upaya untuk menutupi penyiksaan tersebut, dilakukan kepolisian saat Komnas HAM melakukan pencarian keterangan.

Kepada Komnas HAM, pihak Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi mengaku melakukan penangkapan Fikry dan tiga rekannya pada 28 Juli 2021. Disebutkan keempatnya tiba di Polsek Tambelang sekitar pukul 20.00 WIB.

Namun upaya dari kepolisian itu akhirnya terbongkar, lewat foto yang diperoleh Komnas HAM. Foto tersebut menunjukkan aparat kepolisian yang berpakaian sipil berfoto bersama dengan Fikry dan ketiga rekannya.

Anggota polisi dengan posisi berdiri, sementara Fikry dan rekannya dalam posisi jongkok.

BERITA LAINNYA:  Polsek Stabat Amankan Pelaku Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Foto yang diperoleh oleh Komnas HAM tersebut diklaim kepolisian diambil sekitar pukul 20.00 WIB di Polsek Tambelang. Belakangan, Komnas HAM mendapatkan foto yang sama, namun memperlihatkan adanya jam digital di belakang, yang menunjukkan pukul 3 lewat 27 menit 51 detik.

“Jadi ketika kami meminta keterangan kepada kepolisian di sana, Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi, kami diberikan foto ini (yang di-crop jamnya). Jadi dari tempat penangkapan langsung dibawa ke Polsek kurang lebih jam 8 sudah sampai Polsek Tambelang” ungkap Anam.

“Ternyata inikan mau melawan berbagai kesaksian yang diberikan oleh para saksi, oleh keluarga, oleh korban. Bahwa mereka tidak dibawa ke polsek jam 8, tetapi dibawa ke Telkom (sebrang Polsek Tambelang) untuk disiksa,” sambungnya.

Dari temuan itu Komnas HAM menyebut Fikry dan tiga rekannya telah mengalami penyiksaan sekitar delapan jam di Telkom seberang Polsek Tambelang. Mereka dipaksa mengaku melakukan begal.

“Jadi ada kurang lebih tujuh sampai delapan jam orang itu dibawa status ilegal. Orang disiksa itu dari jam 8 sampai jam 3 lewat 27 menit 51 detik,” ujar Anam.

BERITA LAINNYA:  Laporan Ketum Horas Bangso Batak Bikin Boasa Simanjuntak Jadi Tersangka

Komnas HAM pun menilai, upaya mengaburkan fakta yang dilakukan Polsek Tambelang dan Polres Metro Bekasi permasalahan yang sangat serius.

“Ini merupakan problem yang sangat serius menurut kami,” tegas Anam.

Muhammad Fikri (MF) dan ketiga terdakwa lainnya, Adurohman alias Adul, Andrianto alias Ming, dan Muhammad Rizki alias Kentung ditangkap pada 28 Juli 2021.

Keempatnya ditangkap di Jalan Raya Kali CBL (Cikarang Bekasi Laut), Tambun Utara. Keempatnya dari hasil penyelidikan Polsek Tambelang menjadi pelaku aksi pembegalan kepada Darusma Ferdiansyah saat melintas di Jalan Raya Sukaraja, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi pada 24 Juli 2021.

Terkait penangkapan terhadap terdakwa, pihak keluarga menyebut bahwa pihak kepolisian telah melakukan salah tangkap.

Roji (34), perwakilan keluarga dari terdakwa menyebut terjadi tindakan kekerasan pada saat penangkapan berlangsung dengan tujuan pemaksaan pengakuan.

“Penganiayaan banyak mas, kalau pengakuan MF ke saya kan dia ditonjokin, diinjek-injekin, ditodong pake pistol, diseret-seret, digedik (ditimpuk) kakinya pake batu dipaksa untuk mengaku,” ujar Roji Kamis (3/3/2022) lalu.

BERITA LAINNYA:  Saat Menunggu Pembeli, Pemilik 0,92 Gram Sabu Dibekuk Polisi

Menurut pengakuan terdakwa MF kepada Roji saat kejadian berlangsung, MF hanya menawarkan bantuan kepada diduga korban begalnya dan bukan membegalnya.

“Keterangan yang mengaku korban pembegalan itu, dia tahu MF ini setelah 20 menit pembegalan bertemu dan bertanya kepada si mengaku korban dengan ucapan “Abang pulang kemana bang? nanti saya anterin,”. kalo logika sederhana, masa ada begal begitu, begal syariah kali ah itumah,” ucapnya.

MF yang juga berprofesi sebagai guru ngaji di Musholla dekat rumahnya juga bersahabat dekat dengan beberapa terdakwa lain sejak kecil.

“Mereka juga emang udah temen deket mas dari kecil di CBL mas. Kalo MF sih juga sekarang gaweannya bantu juga jaga warung, kalo sore dia rutinitas nya ngajar ngaji mas anak-anak SD di musholla keluarga kek semacam pendopo gitulah,” tambah Roji.

Pihak keluarga berharap kasus ini segera tuntas dan berharap majelis hakim bisa mendengar dan mempertimbangkan saksi-saksi yang meringankan terdakwa. (*)

Continue Reading

Next: Kerja Sama dengan Swasta, Kios Pedagang Monas yang Terbakar Bakal Dibangun Lagi Setelah Lebaran

Berita Terbaru

Meresahkan Warga, Tim Reskrim Polsek Deli Tua Mengamankan Pria Membawa Sajam Di Sekolah

Meresahkan Warga, Tim Reskrim Polsek Deli Tua Mengamankan Pria Membawa Sajam Di Sekolah

Juli 22, 2024
Perumda Tirtanadi Raih Top BUMD Awards Bintang 5, Dr Hassanuddin Top Pembina BUMD 2024, Kabir Bedi Top CEO BUMD 2024

Perumda Tirtanadi Raih Top BUMD Awards Bintang 5, Dr Hassanuddin Top Pembina BUMD 2024, Kabir Bedi Top CEO BUMD 2024

Maret 25, 2024
Pelaku pencuri Sound System Mesjid ditangkap Polisi.

Pelaku pencuri Sound System Mesjid ditangkap Polisi.

Desember 19, 2023

BERITA TERKINI

Sosialisasi Germas Kemenkes Bersama Sihar Di Labusel Disambut Antusias

Sosialisasi Germas Kemenkes Bersama Sihar Di Labusel Disambut Antusias

Juli 18, 2025
Sosialisasi Germas Kemenkes Bersama Sihar Di Labusel Disambut Antusias

Sosialisasi Germas Kemenkes Bersama Sihar Di Labusel Disambut Antusias

Juli 18, 2025
PT Taipan Asri Internasional Tak Miliki Izin Lingkungan, Nunggak PBB 1,197 Milyar, Diduga Dibekingi Oknum Berseragam

PT Taipan Asri Internasional Tak Miliki Izin Lingkungan, Nunggak PBB 1,197 Milyar, Diduga Dibekingi Oknum Berseragam

Juli 18, 2025
Jumat Bersih, Seluruh OPD Gaungkan Semangat Deliserdang Sehat

Jumat Bersih, Seluruh OPD Gaungkan Semangat Deliserdang Sehat

Juli 18, 2025
Wabup Deliserdang BERJEMUR Di STM Hilir

Wabup Deliserdang BERJEMUR Di STM Hilir

Juli 18, 2025
ISMI : Indonesia Bakal Swasembada BBM, Kembali Jadi Anggota OPEC

ISMI : Indonesia Bakal Swasembada BBM, Kembali Jadi Anggota OPEC

Juli 18, 2025
Kepsek SMA Negeri 6 Kota Binjai Diduga Cari Keuntungan Dari Transaksi Seragam Dan Atribut Sekolah, Pengamat Sosial Soroti Praktik Komersialisasi Pendidikan

Kepsek SMA Negeri 6 Kota Binjai Diduga Cari Keuntungan Dari Transaksi Seragam Dan Atribut Sekolah, Pengamat Sosial Soroti Praktik Komersialisasi Pendidikan

Juli 17, 2025
Dirjen Dukcapil RI Gelar Kunker Ke Pemkab Deliserdang

Dirjen Dukcapil RI Gelar Kunker Ke Pemkab Deliserdang

Juli 17, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Masuk/Login
Copyright © 2024 | DarkNews by AF themes.