
Multi Proaktif. Com – Deliserdang – Tuncik sebagian dari iman.” Mungkin ini ungkapan yang cocok di benak si RBG (32), yang berprofesi sebagai guru honor bidang olahraga di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. RBG melakukan aksi “tuncik” alias memperkosa kepada siswinya sebanyak enam kali, panggil saja Bunga (12).
Informasi yang dikumpulkan wartawan, Rabu (26/2/2025) dari sumber yang layak dipercaya di daerah itu, kejadian “tuncik” itu mulai terjadi di pertengahan Januari 2025 lalu. Ketahuan aksi “tuncik” itu pada Jumat (14/2/2025). Dilaporkan ke polisi pada Sabtu (15/2/2025).
Terbongkarnya aksi “tuncik” itu kepermukaan, karena seorang guru sangat curiga melihat tingkah laku si Bunga. Terlihat uring-uringan. Seperti trauma. Hilang keceriaan si Bunga seperti biasanya.
Insting si guru sangat tajam, lantas si gurupun dengan pelan tapi pasti memanggil si Bunga. Si Bunga pun datang dan duduk dengan si guru. Si gurupun bertanya kepada si Bungi. Mengapa Bunga kurang bersemangat. Si Bunga langsung menjawab, aku diperkosa si guru RBG di kamar mandi rumahnya.
Karena si guru mendengar langsung bahasa diperkosa, si guru pun langsung menyuruh guru lain untuk meneruskan pertanyaan kepada si Bunga. Semua aksi bejat si RBG diceritakan si Bunga kepada sang guru.
Singkat cerita, semua murid kelas VI tidak ada yang berani buka mulut. Karena semua murid diancam oleh RBG. Namun isu tuncik tersebut sudah diketahui oleh masyarakat, bahkan kepala Dusun di desa itu.
Walaupun sudah diadukan orangtua si Bunga sudah melaporkan aksi “tuncik” ke polisi dan instansi terkait di Kabupaten Deliserdang, namun tidak ada reaksi untuk menangkap RBG. RBG tidak ditangkap, diduga karena orang tua si Bunga, kategori orang miskin dan tidak punya uang “pelicin,” kata sumber geram.
Informasinya sudah dilakukan konseling dan pendampingan. Sepertinya kasus “tuncik” tersebut mengambang.
Sumber lain mengatakan, “kasihan anak itu bang, sampai enam kali diperkosa di kamar mandi. Selalu diperkosa di kamar mandi rumahnya, agar aksi “tunciknya” tidak diketahui oleh siswa yang lain. Padahal RBG sudah punya istri yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di daerah itu. Lambat kalipun polisi bertindak ya, seharusnya sudah ditangkap itu si RBG. Belum ditangkap,” katanya geram. (Tom).