Multi Proaktif.Com – Medan – Orang tua siswa SMA Negeri 21 Medan mengeluh besarnya dana insidental yang dikutip kepada siswa di SMAN 21 Medan. Dana yang dikuti bervariasi sesuai kelas yakni untuk kelas IX Rp 600 ribu, * X Rp 400 ribu dan kelas XI Rp 200 ribu.
Hal itu dikatakan salah satu orang tua siswa Epalita br Barus kepada SIB, Senin (6/11) terkait keluhan para orang tua siswa di sekolah tersebut. Dia mengeluh karena 2 anaknya sekolah di SMAN 21 Medan tetapi tidak ada keringanan.
Saat ini situasi kami susah pak, apalagi tinggal saya sebagai tulang punggung keluarga, suami saya sudah sakit-sakitan. Dan 4 anak saya semuanya saat ini masih sekolah 1 kuliah, 1 sekolah di SMK dan 2 di SMAN 21 Medan. Jadi untuk 2 orang ini saya harus membayar Rp1.200 ribu sampai tamat, walau memang bisa dicicil tapi dari mana saya mencarinya saat ini,” keluhnya.
Dia berharap pihak sekolah atau Kadisdik Sumut Asren Nasution agar menghapus kutipan di sekolah, kalau untuk merehap dan menimbun lapangan, biarlah pemerintah yang membantu. “Saya tau banyak bantuan ke sekolah, apa tidak ada di dapat sekolah ini. Seperti Dana Bantuan Sekolah (BOS) dan lainnya biarlah bantuan itu untuk membenahi sekolah,” harapnya.
Sementara saat dikonfirmasi SIB kepada Kepala Sekolah Riko Marbun, Selasa (7/11) di SMA Negeri 21 Medan mengakui bahwa ada kutipan dana insidental di sekolah tersebu, tetapi kutipan itu semua atas kesepakatan bersama orang tua siswa dan komite sekolah.
Benar ada pungutan dana insidental atau sumbangan suka rela siswa, tetapi itu hasil kesepakatan bersama orang tua siswa dan Komite Sekolah. Dimana waktu saya ke sekolah ini 1 tahun lalu, banyak infrastruktur sekolah ini perlu dibenahi termasuk aula sekolah dan tanah lapangan yang selalu banjir saat hujan turun setelah ditimbun sudah bisa digunakan,” terangnya.
Dia juga mengatakan bahwa program itu tidak jalan hanya sebagian dari siswa yang membayar itupun tidak dipatok berapa bisa dibantu orang tua siswa. “Jadi saya rasa tidak benar ada orang tua siswa yang mengeluh karena masih sedikit yang membayar,” tutupnya. ( DS ).